humas.polri.go.id-bangka tengah,Pada hari senin pukul 09.30 wib Polres bangka tengah menggelar simulasi sispamkota dalam rangka pengamanan pilkada serentak tahun 2020 pemilihan bupati dan wakil bupati bangka tengah yang dilaksanakan setelah apel gelar pasukan yang dipimpin oleh kapolda kep. Bangka belitung.

Dalam simulasi tersebut di asumsikan kegiatan cipta kondisi polres bangka tengah bersama stake holder terkait melaksanakan patrol gabungan dan membubarkan pemuda yang nongkro sambil menegak minuman keras dan dilanjutkan dengan patrol objek vital.
Tahap berikutnya adalah tahap pengamanan pengawalan pribadi (walpri) yang mana masing-masing paslon peserta pilkda bangka tengah disiapkan masing-masing 2 perosnil sebagai pengawal pribadi yang melekat kepada paslon. Pada kegiatan ini Diasumsikan Pada saat salah satu paslon mengadakan kampanye terbuka tiba-tiba datang sekelompok masyarakat yang menentang dan berusaha menyerang paslon dan dengan terlatih Tim walpri melakukan evakuasi sesuai SOP dan Mengamakan perusuh tersebut.
Dilajutkan lagi pada saat tahap Pungut suara di salah satu TPS adanya salah satu saksi yang mengamuk dan diusir dri TPS hingga membuat kerusuhan di gedung KPU bangka tengah pada saat Pleno di tingkat kabupaten.
Peragaan dimulai dari eskalasi hijau yaitu para perusuh datang memaksa masuk dan dihadang oleh tim dalmas awal dan tim negosiator polres bangka tengah, kemudian saat eskasli kuning mulai ada dorongan dan tindak kontak fisik dari perusuh ke personil pengamanan hingga kasat sabhara memrintah dalmas lanjut yang terdiri dari perosnil yang tameng dan baju pelingung khusus dan mobil Water Canon.
Hingga pada eskalasi puncak , Eskalasi merah kapolres bangka tengah memerintahkan tim Anti Huru hara , Peleton PHH brimob masuk yang dilengkapi peralatan lengkap tameng sekat tim anti anarkis hingga kondisi dapat di kuasai.
Di temui setelah Simulasi, Kapolda menyatakan bahwa, ”tujuan (sispamkota) adalah untuk untuk kita mengetahui sampai dimana kesiapan personilnya dalam menghadapi situasi mulai dari situasi yang aman yang landai, menghangat sampai situasi yang panas, agar mereka tidak salah dalam menghadapi hal-hal seperti ini, namun ketika kita lihat sampai situasi panas itu adalah langkah terakhir kita”, ucap Irjen anang.