Terkini

Pages

Categories

Search



Kapolda Babel Gelar FGD Upaya Cegah Paham Radikalisme Di Bateng

Kapolda Babel Gelar FGD Upaya Cegah Paham Radikalisme Di Bateng

by
Maret 13, 2020
POLISI KITA, Uncategorized
No Comment

humas.polri.go.id – bangka tengah, Polda Kep. bangka belitung menggelar Forum Group Discussion (FGD) bersama Forkopimda, Tokoh Agama dan masyarakat koba dalam upaya menangkal Paham radikalisme dan intolerasi di kabupaten bangka tengah(12/03/2020).

Dengan Mengusung Tema “Upaya menangkal paham radikalisme dan intoleransi di wilayah selawang segantang guna terciptanya situasi aman, tertib dan kondusif” ini dilaksanakan pada hari rabu (11/03/2020) pada pukul 08.00 wib di gedung serbaguna kabupaten bangka tengah.

hadir pada kegiatan ini sebagai narasumber antara lain Kapolda kep. bangka belitung Brigjen Pol. Drs. Anang syarif hidayat, Rektor IAIN Syekh Abdulrahman syidik Dr. Jayadi M.Ag dan Dekan FH UBB Dr. Hariyadi, S.H,M.H dan peserta FGD yaitu Forkopimda kabupaten bangka tengah, FKUB bangka tengah, MUI bangka tengah, Tokoh agama, tokoh masyarakat dan lainnya.

Dalam sambutanya Bupati bangka tengah H.Ir. Ibnu saleh menyatakan bahwa diwilayah bangka tengah toleransi sudah terjadin sejak lama, seluruh suku agama saling menghargai di wilayah kabupaten bangka tengah Dan Upaya Pencegahan melalui kegiatan seperti ini terus menerus perlu dilaksanakan guna mencegah penyebaran radikalisme di wilayah bangka tengah.

Dilanjutkan dengan paparan dari Para narasumber yang mana Tim humas polres bangka tengah telah merangkumnya sebagai berikut:

Brigjen. Pol. Anang syarif Hidayat :

a. Hari ini kita berkumpul untuk melaksanakan FGD dengan membahas Radikalisme dan intoleransi;
b. issue Radikalisme dan intoleransi tidak akan pernah usai dan surut apabila kita tidak pernah intens memberikan pemahaman kepada kelompok – kelompok yang memahami, belum memahami ataupun bimbang;
c. kita tahu perkembangan saat ini masalah IT akan menjadi salah satu sumber penyebaran paham radikal dan itu akan menjadi perhatian khusus bagi kami;
d. Jajaran Polri mempunyai tugas menjaga ketertiban masyarakat, har kamtibmas, dan memberikan perlindungan, pengayoman, dan pelayanan kepada masyarakat
e. hari ini adalah salah satu upaya kita melaksanakan giat preemtif bagaimana memcegah sel – sel tidur dari kelompol Radikal tidak bangun dan berkembang
f. Memaparkan pengertian Radikalisme yakni pemahaman yang ingin mengadakan perubahan di bidang sosial, politik dan ekonomi dengan cara kekerasan dan drastis
g. Ciri-ciri secara khusus yang berkaitan radikalisme dan pemahaman :
– Mengutamakan kekerasan
– Fanatisme yang berlebihan
– Mengkafirkan orang lain yang tidak sesuai dengan kelompok nya.
– mendiskreditkan pemerintah dengan berbagai cara
h. Tuhan menciptakan keberagaman dengan tujuan agar semua semakin indah
i. Polri bersama masyatakat sudah membentuk forum – forum dengan tujuan agar masyarakat bisa berpikir dan mencari solusi agar tetap damai.
j. kita harus aktif dan bijaksana dalam menggunakan media sosial.

Dr. H. Jayadi, S.Ag, menyampaikan :
a. Tema paparan pendekatan sosio religius dalam membangun toleransi dan mencegah radikalisme
b. Apa yang disampaikan oleh Kapolda sudah sangat lengkap baik sebagai penangung jawab keamanan dan akademisi.
c. Radikal tidak terlepas dari faktor sosial dan agama, tidak ada agama satupun yang mengajarkan kekerasan
d. Islam misalnya tidak ada ajaran baik di Al Quran dan hadis yang mengajarkan kekerasan.
e. Potensi kekerasan terhadap agama memang ada yakni berasal dari agama itu sendiri.
f. Al Quran sesuai dengan budayanya, kenapa agama yang menjadi faktor pemicu kekerasan karena orang menganggap agama sebuah ideologi
g. Radikalisme adalah sebuah ideologi yang salah tafsir menggangap penyelesaian segala permasalaham dengan kekerasan.
h. kita bersyukur di Provinsi Bangka Belitung relatif aman.
i. Para pejabat dari Gubernur, Kapolda, dan bupati memberikan rasa aman bagi masyarakat untuk melaksanakan ibadah sesuai dengan agama dan kepercayaan masing – masing.
j.  Memyampaikan teori struktural penyebab terjadinya paham radikal.
k. Ayat – ayat Al Quran ada yang berisikan tentang teknologi yang tidak sesuai dengan keadaan sekarang
l. Pesan saya di akhir paparan mari kita menjadi islam 100 persen, Indonesia 100 persen, hindu 100 persen, indonesia 100 persen, nasrani 100 persen, indonesia 100 persen, konghucu 100 persen, indonesia 100 persen.

Dr. Hariyadi, SH, MH, menyampaikan :
a. Issue radikal menjadi isu yang tidak ada habisnya, indonesia diciptakan tuhan dengan keberagaman.
b. isu2 untuk memecah belah, distegrasi akan muncul, tinggal kita sebagai anak bangsa, menjaga keutuhan NKRI.
c. Tema paparan saya hari ini bagaimana  merawat NKRI dan menangkal paham radikalisasi.
d. Indonesia sudah diberikan Tuhan YME anugrah keberagaman.
e. Indonesia mempunyai wilayah luas dan penduduk yang banyak, suku yang banyak,
f. Keberagaman yang luar biasa tidak mungkin dijadikan satu, semua punya identitas masing – masing mewakili simbol daerah.
g. Keberagaman saya analogikan seperti pelangi, semakin banyak warna maka akan semakin indah.
h. kita sudah diwariskan oleh bapak pendiri Bangsa pusaka negara yakni Bhineka Tunggal Ika dan Pancasila, itu mesti kita rawat dan kita jaga
i. Ancaman akan selalu ada seperti  paham Radikalisme, terorisme dan extrimisme muncul setiap saat.
j. Memaparkan pengertian Radikalisme
k. Ciri – ciri Radikalisme :
-Bersifat Intoleran
-Fanatik yang keliru.
-Menggunakan cara2 anarkis
k. Ada isu – isu yang dipakai kelompok radikal  untuk melaksanakan aksinya yakni isu ketidakadilan, isu keterpurukan ekonomi, ancaman internasional, dan issue agama.
l. Media / cara yang digunakan untuk penyebaran paham radikal yakni :
– pendekatan personal / Brain Wash
– melalui forum diskusi
– media komunikasi
– internet / website
m. Beberapa hal untuk merawat perbedaan yakni kesejajaran hak dan kewajiban yang sama
n. Ada hak universal untuk hidup damai dan tentram
o. Agama harus menjadi sumber kedamaian bukan sumber konflik.
p. Kenapa harus damai karena damai sudah sebagai kebutuhan, kita tidak bisa hidup sendiri kita perlu bantuan orang lain.
q.  Upaya preemtif dan preventif dengan cara berpikiran terbuka (open minded)
r. Bupati tadi sudah menyampaikan prinsip kebersamaan dan itu sudah terjalin dengan baik di Bangka Belitung.

kemudian acara dilanjutkan dengan pemberian Plakat dari forkopimda kepada narasumber dan ditutup dengan sesi tanya jawab dan ramah tamah.



Tinggalkan Balasan

Alamat surel Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *